Beberapa hari
kemudian, Ji Eun menerima telefon dari Kirin, ternyata dia lulus untuk masuk
Kirin. Hal itu pin membuat Ji Eun sangat senang. Tiba-tiba ada yang terlintas
dipikirannya ....
“Apakah Wooyoung oppa juga lulus? Aisshh!!!
Apa yang aku pikirkan ??!! Aku tidak peduli apakah dia lulus atau tidak!! Dan
aku tidak boleh peduli!” Ucap Ji Eun dalam hati.
“Apakah Jiyeon dan
Suzy juga lulus??” Ucap Ji Eun dan langsung mengambil handphonenya.
“Annyeong?”
“Ne, Annyeong Ji Eun … Ji Eun!! Aku berhasil lulus tes masuk Kirin!!”
“Jinjjayeo??”
“Ne!! Bagaimana denganmu?”
“Aku juga lulus …”
“Omo!! Aku lupa!! Apakah Suzy juga lulus??”
“Aku juga tidak tahu, Aku akan menanyakannya sekarang. Eotteokkeh??”
“Ne … Baiklah, aku akan menutup telefonnya.”
“Ne…”
Ji Eun pun langsung menguhubungi Suzy.
“Ne, Annyeong Ji Eun … Ji Eun!! Aku berhasil lulus tes masuk Kirin!!”
“Jinjjayeo??”
“Ne!! Bagaimana denganmu?”
“Aku juga lulus …”
“Omo!! Aku lupa!! Apakah Suzy juga lulus??”
“Aku juga tidak tahu, Aku akan menanyakannya sekarang. Eotteokkeh??”
“Ne … Baiklah, aku akan menutup telefonnya.”
“Ne…”
Ji Eun pun langsung menguhubungi Suzy.
“Annyeong …
Suzy-ah ??”
“Annyeong Ji Eun, wae??”
“Apakah kau lulus tes waktu itu?”
“Oh, tentu saja aku lulus.”
“Aisshhh kau ini, bisakah kau tidak menyombongkan dirimu satu kali saja?”
“Tidak. Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan?”
“Aiissshhhhhh!!!!! Kau ini!!! Tidak ada lagi yang ingin aku tanyakan padamu! Oh,iya … Bisakah kamu menjemputku besok?”
“Aku tidak bisa. Jika aku pergi bersamamu, bisa-bisa aku terlambat besok.”
“Kau ini!!! Baiklah, aku akan minta Jiyeon saja untuk menjemputku besok!”
“Aku rasa Jiyeon juga tidak bisa menjemputmu besok, pagi tadi dia bilang dia harus pergi pagi-pagi besok.”
“Bwo?? Jiyeon juga tidak bisa?? Lalu aku harus berangkat dengan siapa besok?”
“Mungkin kau bisa berangkat sekolah dengan Wooyoung ….”
“Ya!! Ya!! Ya!! Bicara apa kau??”
“Sudahlah,aku harus mempersiapkan peralatan sekolahku untuk besok. Aku akan menutup telepfonnya.”
“Aiissshh!! Ne, aku juga akan menutup telefonku.”
“Annyeong Ji Eun, wae??”
“Apakah kau lulus tes waktu itu?”
“Oh, tentu saja aku lulus.”
“Aisshhh kau ini, bisakah kau tidak menyombongkan dirimu satu kali saja?”
“Tidak. Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan?”
“Aiissshhhhhh!!!!! Kau ini!!! Tidak ada lagi yang ingin aku tanyakan padamu! Oh,iya … Bisakah kamu menjemputku besok?”
“Aku tidak bisa. Jika aku pergi bersamamu, bisa-bisa aku terlambat besok.”
“Kau ini!!! Baiklah, aku akan minta Jiyeon saja untuk menjemputku besok!”
“Aku rasa Jiyeon juga tidak bisa menjemputmu besok, pagi tadi dia bilang dia harus pergi pagi-pagi besok.”
“Bwo?? Jiyeon juga tidak bisa?? Lalu aku harus berangkat dengan siapa besok?”
“Mungkin kau bisa berangkat sekolah dengan Wooyoung ….”
“Ya!! Ya!! Ya!! Bicara apa kau??”
“Sudahlah,aku harus mempersiapkan peralatan sekolahku untuk besok. Aku akan menutup telepfonnya.”
“Aiissshh!! Ne, aku juga akan menutup telefonku.”
Setelah menelfon
Suzy, Ji Eun langsung mempersiapkan perlengkapan sekolahnya untuk besok.
Setelah Ji Eun selesai, dia mengambil gitar pink kesayangannya dan membawanya
ke balkon kamarnya. Untuk beberapa saat, pikirannya kosong hingga dia
memutuskan untuk bernyanyi.
Kkineun deo jaraji
anhneun geot gateunde
Shiganeun jakkuman jaechok haneyo
Eoreun i dwegien ajik ireun jeoreul nalmada bochaeyo
Pyojeong eopneun eolgul chuk cheojin eokkae
Su manheun eoreum deureui himgyeoun jeo moseubi
Hokshi je moseubi dwelkka bwa neul geobi natjyo
Eotteohkehaeya joheulkkayo?
Teacher gareuchyeoweoyo
Seotul giman han jeodo eoreuni dwelkkayo
Teacher gareuchyeo juseyo
Nuguboda haengbokhage sallaeyo
Jigeum cheoreom~ ireohke maryeyo
Teacher kkeodaran sesange umcheureo deulmyeon eojjeojyo
Teacher~ eoryeom puthage geuryeo watteon
Sangsangsok meotjin moseubeun
Anideorado eokkaereul pyeolkeyo
Aju jageun gomingwa yakganeui geokjeong malgon
Modeunge jeulgeoun jigeumeui nae moseubi
Sarajyeo beorilkkabwa neul geobinayo
Eotteohkehaeya joheulkkayo?
Teacher gareuchyeoweoyo
Seotul giman han jeodo eoreuni dwelkkayo
Teacher gareuchyeo juseyo
Nuguboda haengbokhage sallaeyo
Jigeum cheoreom
Alsu eopneun miraeneun nugu ege na duryeob getjiman
Gwaenchaneul geot gata boyeo
Jigeum haengbok hadamyeon
Eoreuni dweeodo geureohke dareuji anheul geol
Modeunge geureohdeut haengbokdo seubgwan igeodeun
Teacher gareuchyeoyo
Seotulgiman han jeodo eoreuni dwelkkayo?
(Yes, you can be the one)
Teacher gareuchyeo juseyo
Nuguboda haengbokhage
(Yes, you can. Yes, you do. Keep goin')
Nuguboda haengbokhage sallaeyo
Jigeum cheoreom
Teacher gareuchyeo juseyo
Nuguboda haengbokhage sallaeyo
Jjigeum cheoreom~ ireohke maryeyo
Shiganeun jakkuman jaechok haneyo
Eoreun i dwegien ajik ireun jeoreul nalmada bochaeyo
Pyojeong eopneun eolgul chuk cheojin eokkae
Su manheun eoreum deureui himgyeoun jeo moseubi
Hokshi je moseubi dwelkka bwa neul geobi natjyo
Eotteohkehaeya joheulkkayo?
Teacher gareuchyeoweoyo
Seotul giman han jeodo eoreuni dwelkkayo
Teacher gareuchyeo juseyo
Nuguboda haengbokhage sallaeyo
Jigeum cheoreom~ ireohke maryeyo
Teacher kkeodaran sesange umcheureo deulmyeon eojjeojyo
Teacher~ eoryeom puthage geuryeo watteon
Sangsangsok meotjin moseubeun
Anideorado eokkaereul pyeolkeyo
Aju jageun gomingwa yakganeui geokjeong malgon
Modeunge jeulgeoun jigeumeui nae moseubi
Sarajyeo beorilkkabwa neul geobinayo
Eotteohkehaeya joheulkkayo?
Teacher gareuchyeoweoyo
Seotul giman han jeodo eoreuni dwelkkayo
Teacher gareuchyeo juseyo
Nuguboda haengbokhage sallaeyo
Jigeum cheoreom
Alsu eopneun miraeneun nugu ege na duryeob getjiman
Gwaenchaneul geot gata boyeo
Jigeum haengbok hadamyeon
Eoreuni dweeodo geureohke dareuji anheul geol
Modeunge geureohdeut haengbokdo seubgwan igeodeun
Teacher gareuchyeoyo
Seotulgiman han jeodo eoreuni dwelkkayo?
(Yes, you can be the one)
Teacher gareuchyeo juseyo
Nuguboda haengbokhage
(Yes, you can. Yes, you do. Keep goin')
Nuguboda haengbokhage sallaeyo
Jigeum cheoreom
Teacher gareuchyeo juseyo
Nuguboda haengbokhage sallaeyo
Jjigeum cheoreom~ ireohke maryeyo
(IU – Teacher from
Last Fantasy)
Setelah beberapa
menit selesai menyanyi dan setelah merasa badannya cukup membeku, Ji Eun pun
kembali masuk kedalam kamarnya dan tidur.
Keesokan harinya,
suara jam alarm bordering dengan kerasnya di meja Ji Eun, tapi Ji Eun malah
melemparkan jam alarm itu dan kembali tidur, hingga akhirnya eommanya berteriak
dari depan pintu kamar Ji Eun dan langsung masuk kedalam kamar Ji Eun.
“YAA!!! Ji Eun!!
Ayo cepat bangun!!! Cepat bangun!!!”Teriak eommanya sambil memukul badannya.
“Lima menit lagi …”Ucap Ji Eun tanpa bergerak dari tempat tidurnya.
“Lima menit apa?? Ini sudah jam 7!! Ayo cepat bangun!!”
“Bwo?? Jam tujuh??? Kenapa eomma tidak membangunkanku dari tadi??”Lari menuju kamar mandi.
“Eomma sudah berteriak dari tadi, tapi kamu tidak bangun-bangun!! Aisshhh!! Mau jadi apa putriku ini?? Sebentar lagi umurnya 16 tahun, tapi tidak ada perubahan apapun terhadapnya. Aku berharap dia memiliki seorang namja yang bisa mengurusnya dan menjaganya nanti.”
“Lima menit lagi …”Ucap Ji Eun tanpa bergerak dari tempat tidurnya.
“Lima menit apa?? Ini sudah jam 7!! Ayo cepat bangun!!”
“Bwo?? Jam tujuh??? Kenapa eomma tidak membangunkanku dari tadi??”Lari menuju kamar mandi.
“Eomma sudah berteriak dari tadi, tapi kamu tidak bangun-bangun!! Aisshhh!! Mau jadi apa putriku ini?? Sebentar lagi umurnya 16 tahun, tapi tidak ada perubahan apapun terhadapnya. Aku berharap dia memiliki seorang namja yang bisa mengurusnya dan menjaganya nanti.”
Lima menit
kemudia, Ji Eun keluar dari kamar mandi dan langsung memakai bajunya yang biasa
dipakai. Itu karena baju seragam Kirin memang belum dibagikan kesiswa baru.
“YA!! Lee Ji Eun!!
Sarapan dulu!!” Teriak eomma Ji Eun dari dapur.
“Ne, eomma, aku akan memakannya dijalan” Kata Ji Eun sambil mengambil sebuah roti tawar yang telah diolesi dengan selai.
“Aku pergi eomma!!!”
“Ne …. Hati-hati dijalan!!”
“Ne, eomma, aku akan memakannya dijalan” Kata Ji Eun sambil mengambil sebuah roti tawar yang telah diolesi dengan selai.
“Aku pergi eomma!!!”
“Ne …. Hati-hati dijalan!!”
“Sampai di halte,
Ji Eun duduk menunggu bus sambil memakan rotinya. Ji Eun menjadi panik ketika
melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 07.10.
“Aikuuu!!!
Eotteokkeh?? Aku bisa benar-banar terlambat!!” Ucap Ji Eun. Tiba-tiba, ada
seorang namja yang memakai motor hitam (bayangin motornya Jin Guk in Dream
High, tapi warna hitam). Yapp!! Benar!! Namja itu adalah Wooyoung …
“Wooyoung oppa??”bisik Ji Eun ketika melihat Wooyoung datang menghampirinya.
“Ya!! Cepat naik!”Kata Wooyoung sambil melepaskan helmnya.
“Tidak mau!”
“Wae?? Apakah kamu mau terlambat sampai sekolah ??”
“Anni ….”
“Kalau begitu, cepat naik!!”
“Hmm … Baiklah …”Ji Eun pun menurut dan naik kemotor Wooyoung. Sementara itu Wooyoung hanya tersenyum melihat Ji Eun. Wooyoung merasa jika Ji Eun menyukainya, tapi tidak mau mengakuinya. Maka dari itu, Wooyoung memutuskan untuk membuat Ji Eun mengakui perasaannya dan meminta bantuan dari teman-teman Ji Eun. Termasuk Suzy, sebenarnya Wooyoung lah yang meminta Suzy untuk tidak menjemput Ji Eun pagi ini. Alasan Wooyoung tentu saja untuk mendekatinya.
“Wooyoung oppa??”bisik Ji Eun ketika melihat Wooyoung datang menghampirinya.
“Ya!! Cepat naik!”Kata Wooyoung sambil melepaskan helmnya.
“Tidak mau!”
“Wae?? Apakah kamu mau terlambat sampai sekolah ??”
“Anni ….”
“Kalau begitu, cepat naik!!”
“Hmm … Baiklah …”Ji Eun pun menurut dan naik kemotor Wooyoung. Sementara itu Wooyoung hanya tersenyum melihat Ji Eun. Wooyoung merasa jika Ji Eun menyukainya, tapi tidak mau mengakuinya. Maka dari itu, Wooyoung memutuskan untuk membuat Ji Eun mengakui perasaannya dan meminta bantuan dari teman-teman Ji Eun. Termasuk Suzy, sebenarnya Wooyoung lah yang meminta Suzy untuk tidak menjemput Ji Eun pagi ini. Alasan Wooyoung tentu saja untuk mendekatinya.
Setengah jam
kemudian, mereka sudah tiba didepan gerbang Kirin.Ji Eun pun langsung turun
dari motor Wooyoung dan mengucapkan terima kasih.
“Kamsamnida oppa
…”
“Tidak usah menggunakan bahasa formal padaku.”
“Ne … Gumawo oppa …”
“Nahh … Begitu …” Kata Wooyoung sambil mengacak-acak rambut Ji Eun.
“Oppa!! Hentikan!!”
“Ne … Arasseo … Aku pergi dulu untuk memarkirkan motorku. Ok?”
“Apakah kamu mau menungguku?”
“Dimana?”
“Diaula tengah .. “
“Ohh … Ok …”Jawab Ji Eun tersenyum dan Wooyoung pun pergi memarkirkan motornya.
“Tidak usah menggunakan bahasa formal padaku.”
“Ne … Gumawo oppa …”
“Nahh … Begitu …” Kata Wooyoung sambil mengacak-acak rambut Ji Eun.
“Oppa!! Hentikan!!”
“Ne … Arasseo … Aku pergi dulu untuk memarkirkan motorku. Ok?”
“Apakah kamu mau menungguku?”
“Dimana?”
“Diaula tengah .. “
“Ohh … Ok …”Jawab Ji Eun tersenyum dan Wooyoung pun pergi memarkirkan motornya.
Ji Eun pun
pergi ke aula tengah dan menunggu Wooyoung datang.Tiba-tiba Suzy dan Jiyeon pun
dtang menghampiri Ji Eun yang sedang duduk sendirian.
“Ya Ji Eun!!
Kemana saja kau dari tadi??” Tanya Jiyeon
“Ohh, mian, aku tadi kesiangan”
“Ciihh,sudah aku bilang dia terlambat. Kau masih saja tidka percaya”Sambung Suzy dengan dinginnya.
“Aisshh,kau ini!!”Bentak Ji Eun
“Ya!! Hentikan!!”Lerai Jiyeon
“Arraseo…”Jawab Suzy mengerti.
Tiba-tiba Wooyoung pun datang.Suzy pun memutuskan untuk pergi dan meninggalkan Ji Eun dan Wooyoung berdua.
“Ohh, mian, aku tadi kesiangan”
“Ciihh,sudah aku bilang dia terlambat. Kau masih saja tidka percaya”Sambung Suzy dengan dinginnya.
“Aisshh,kau ini!!”Bentak Ji Eun
“Ya!! Hentikan!!”Lerai Jiyeon
“Arraseo…”Jawab Suzy mengerti.
Tiba-tiba Wooyoung pun datang.Suzy pun memutuskan untuk pergi dan meninggalkan Ji Eun dan Wooyoung berdua.
“Ahh~~~ Ji Eun! Kami pergi dulu ok?”kata Suzy menarik tangan Jiyeon.
“Wae? Ada apa?”
“Sudahlah,cepat kita pergi.”Paksa Suzy
“Ji Eun kami pergi dulu.”Ucap Jiyeon.
“Ne ….”
Ji Eun pun
ditinggalkan berdua saja dengan Wooyoung di aula.
To Be Continued …